Berbicaratentang masa depan seni di Surabaya, sebagai salah satu pelaku seni media di Surabaya saya sangat optipmis karena bebrbicara dalam konteks nasional maupun global teknologi informasi menjangkau kita semua menjangkau kita semua dengan evolusi yang sangat besar, tekknologi selalu diperbaharui, tentu saja ini menjadi peluang untuk seniman
Koleksi Caspar Schmalkalden Lukisan cat air bertuliskan Rhinoceros, Ein Nasenhorn. Javanisch Bada. Maleyisch Badack. Lukisan ini karya seniman Cina ini menjadi bagian koleksi Caspar Schmalkalden, yang tinggal di Batavia sepanjang 1646 sampai 1651. mamalia besar asal Asia yang pertama kali dilukis oleh orang Eropa di daratan Eropa? Jawabnya, badak bercula satu—asal India. Badak itu dikirim dengan kapal bermuatan rempah-rempah dari habitat asalnya di India. Setelah empat bulan melayari Jalur Rempah menuju Eropa, pada Mei 1515 sang badak berjejak di Portugal. Orang Eropa tidak pernah melihat badak sebelumnya. Sejak zaman Romawi, mereka menganggap satwa bercula itu laksana adisatwa atau binatang mitos—seperti dongeng unicorn. Salah satu seniman yang melukis badak dengan proporsi tepat adalah Albrecht Durer 1471 – 1528. Lelaki asal Jerman itu seorang pelukis, juru gambar, dan penulis yang brilian. Pada 1515 Durer berkesempatan melukis badak, yang begitu eksotis untuk ukuran orang Eropa. Lukisan badaknya begitu sohor sehingga menjadi inspirasi karya seniman lainnya. “Durer belum pernah melihat badak asli, namun dia hanya mengandalkan deskripsi,” ungkap Werner Kraus. “Dia membuat lukisan badaknya dengan cula kecil di lehernya. Selama lebih dari dua abad kesalahan ini terulang kembali oleh hampir semua seniman Eropa.” Kraus begitu berminat pada perkembangan seni modern di Indonesia. Dia menjabat sebagai Director of the Centre for Southeast Asian Art in Passau, Jerman. Kisah utama ini dinukil dari pemaparannya bertajuk Chinese Influence on Early Modern Indonesian Art? Hou Qua A Chinese Painter in 19th-century Java yang terbit di Archipel pada 2005. Baca Juga Teh Tayu, Warisan Budaya Tionghoa Bangka yang Menggantikan Timah National Gallery of Art Lukisan berjudul Rhinocerus karya Albrecht Durer 1471 – 1528 pada 1515. Lelaki Jerman itu tidak menyaksikan langsung satwa ini sehingga uncul cula lain di bagian tengkuknya. Kesalahan ini baru dikoreksi setelah dua abad lamanya. Apa mamalia besar asal Jawa yang pertama kali diabadikan sebagai lukisan? Jawabnya, badak bercula satu—di sekitar Batavia. Seniman yang melukisnya adalah orang Cina yang bermukim di Batavia. Lukisan badak itu mengarah ke kanan bertajuk “Rhinoceros, Ein Nasenhorn. Javanisch Bada. Maleyisch Badack”. Inilah lukisan cat air paling awal yang dibuat oleh orang Cina yang berjejak di Jawa. Kita bisa menyaksikan lukisan bersejarah itu berkat koleksi manuskrip milik Caspar Schmalkalden, yang tinggal di Hindia Timur antara 1646 dan 1651. Ia memberikan testimoni tentang lukisan cat air koleksinya "Badak ini dilukis oleh pelukis Cina yang mengabadikan alam di Batavia." PROMOTED CONTENT Video Pilihan salahseorang ahli tafsir pertama dan termashur pada masa tersebut adalah ibnu abbas. salah satu bukti perkembangan islam di dunia internasional sampai saat ini adalah berdirinya universitas paris pada tahun 1231 masehi. masa itu, bahkan merupakan puncak kemajuan ilmu pengetahuan, kesenian, dan kebudayaan spanyol islam. Source: online.pubhtml5.com Potret diri Vincent van Gogh. Foto Wikimedia CommonsVincent Willem van Gogh adalah salah satu pelukis paling terkenal sepanjang sejarah. Ia pelukis pasca-impresionis asal nama dan karya-karyanya baru mulai diakui dan dikenal secara internasional setelah ia pengamat seni menilai lukisan-lukisan karya Van Gogh telah melampaui hidupnya yang serbasusah, Van Gogh telah membuat karya seni, termasuk 860 lukisan cat minyak. Namun semasa ia hidup itu, hanya ada 1 lukisannya yang laku saat ini, setelah mati, hampir seluruh karya Van Gogh telah laris terjual. Sejumlah karyanya bahkan tercatat sebagai lukisan-lukisan termahal di dunia. Beberapa lukisannya yang fenomenal antara lain Portrait of Dr. Gachet, The Starry Night, dan The Potato Potato Eaters, salah satu lukisan Van Gogh. Foto Wikimedia CommonsSebelum memilih terjun sebagai pelukis, Van Gogh pernah menjadi pramuniaga di galeri seni milik pamannya di London, Inggris. Ia juga sempat jadi pelayan Tuhan di Borinage, Belgia -sebuah daerah pertambangan batubara yang dihuni penduduk kelahiran Zundert, Belanda, 30 Maret 1853 ini mulai memutuskan menjadi pelukis pada 1881 sepulangnya dari Borinage, ada kata telat untuk memulai, pikir Van Gogh di usianya yang 27 tahun lebih saat itu. Tekadnya bulat, meski banyak orang di sekelilingnya, termasuk keluarga besarnya, tak menyetujui keputusan yang ia orang yang setia mendukung keputusan Van Gogh secara total adalah Theo van Gogh, adik kandung kecil, dua dari enam bersaudara itu memang amat dekat. Theo selalu mendukung pilihan karier kakaknya. Bahkan semasa menjadi seniman miskin, Van Gogh mendapat dukungan finansial dari Theo yang seorang pengusaha van Gogh. Foto Wikimedia CommonsSelama menjadi pelukis, Van Gogh hidup berpindah-pindah. Ia sempat melukis berbagai objek di beberapa kota di Belanda dan saat tinggal di Arles, Perancis, Van Gogh mengidap gangguan jiwa alasan jelas, pada Desember 1888, ia memotong telinga kirinya dan memberikannya kepada seorang pelacur. Tentu saja hal ini membuat dia harus dirawat di rumah Gogh juga sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa Saint-Remy, Perancis, pada meski dirawat di RSJ, Vincent tetap rajin melukis. Banyak karya fenomenalnya yang lahir di RSJ Saint-Remy tersebut, di antaranya The Starry Night, The Olive Trees, dan Country Road in Provence by Starry Night, salah satu lukisan Van Gogh. Foto Wikimedia CommonsTheo sang adik adalah sosok di balik konsistensi Van Gogh dalam berkarya. Berulang kali penyakit kejiwaan Van Gogh kambuh, berulang kali pula Theo menanggung biaya pengobatannya. Theo pun terus memasok kanvas, cat, pensil, kertas, dan alat-alat lukis lain untuk kakaknya di manapun dia berada, termasuk di rumah sakit pulalah yang tak kenal lelah mencoba menjual lukisan-lukisan Van Gogh yang ia percaya bagus dan bernilai gagal menjual berbagai lukisan Van Gogh, tapi istri Theo, Johanna Bonger, melanjutkan perjuangan suaminya menjual lukisan-lukisan itu hingga akhirnya satu per satu lukisan Van Gogh mulai laku dan dikenal potret diri Vincent van Gogh. Foto Wikimedia CommonsVan Gogh meninggal di usia 37 tahun pada 28 Juli 1890 di Auvers-sur-Oise, Perancis. Setelah Van Gogh meninggal, kesehatan Theo sang adik berangsur-angsur memburuk. Theo kemudian jatuh sakit, diduga karena merasa amat kehilangan atas meninggalnya Van bulan setelah Van Gogh meninggal, Theo akhirnya menyusul tutup usia di Utrecht, Belanda, pada 25 Januari 1891. Jasadnya dikebumikan bersebelahan dengan makam Van Gogh di kakak-beradik yang amat dekat dan saling menyayangi itu lantas diabadikan ke dalam dua patung sosok mereka yang dibangun di Zundert, tempat kelahiran Vincent dan Theo van Gogh. Foto Wikimedia CommonsKisah hidup Van Gogh yang fenomenal diabadikan ke dalam novel biografi oleh Irving menulis buku Lust for Life setelah melakukan riset serius dengan membaca surat-surat dan catatan harian yang pernah dibuat oleh Van Gogh, mewawancarai orang-orang yang mengenal Vincent, dan mendatangi lokasi-lokasi di Eropa yang pernah didiami yang terbit 1934 itu meledak di pasaran dan membuat nama Irving Stone dikenal sebagai salah satu penulis novel biografi terbaik di dalam buku itu kemudian diadapatasi ke dalam film berjudul sama, Lust for Life, oleh Vincente Minelli pada 1956. Film yang dibintangi oleh Kirk Douglas itu sukses menyabet 1 piala Oscar dan meraih 3 nominasi piala Oscar diabadikan dalam buku dan film, kisah hidup Vincent van Gogh juga diabadikan ke dalam lagu dan sering pula dipentaskan pada pertunjukan-pertunjukan McLean, musisi Amerika Serikat, penah menciptakan lagu berjudul Vincent Starry Starry Night yang ia persembahkan untuk mengenang Vincent van hanya musisi luar negeri, seniman-seniman di Indonesia pun pernah turut membuat karya persembahan untuk pelukis yang begitu terkenal justru setelah ia 1964, Taufik Ismail, sastrawan Indonesia kelahiran Bukittinggi, pernah menggubah puisi berjudul Oda Pada van Gogh. Puisi itu kemudian dimusikalisasi oleh Bimbo, grup musik Indonesia yang beranggotakan 3 musisi bersaudara, menjadi lagu berjudul Vincent van Gogh masih dikagumi dan dinikmati oleh para pecinta seni sampai sekarang. Di Amsterdam, Belanda, Van Gogh Museum dibangun untuk mengenang karya-karya dan peninggalan pelukis kebanggaan Negeri Kincir Angin Gogh Museum. Foto PinterestHingga saat ini, kisah hidup Vincent van Gogh juga masih dibaca dan ditonton oleh banyak orang. Kisahnya bahkan turut menginspirasi orang-orang lain yang hidup setelah Mirzakhani, wanita asal Iran yang kini menjadi profesor di Universitas Stanford, Amerika Serikat, mengaku terinspirasi oleh buku Lust for Life. Wanita yang pada 2014 meraih Fields Medal -penghargaan internasional di bidang matematika empat tahunan itu, mengaku sangat terkesan oleh novel biografi Van Gogh karena mengisahkan betapa bersemangat, total, dan detailnya sang maestro dalam Mirzakhani, peraih Fields Medal 2014. Foto Indonesia, buku Lust for Life yang berbahasa Inggris sudah pernah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Serambi pada tentang biografi Van Gogh juga pernah diproduksi dan ditayangkan berulang kali, salah satunya ke dalam film berjudul Van Gogh Painted With Words pada 2010 yang dibintangi oleh Benedict ini, 2017, juga akan hadir film biografi Van Gogh lainnya dalam bentuk animasi. Film berjudul Loving Vincent ini terdiri dari frame yang merupakan gambar lukisan merealisasikan film tersebut, lukisan minyak sengaja dibuat beramai-ramai oleh sejumlah seniman dengan mengikuti gaya lukisan Van Gogh. Film ini dibuat sebagai persembahan para seniman adalah dunia Van Gogh sepanjang hidupnya, bahkan dalam berkata, “I dream of painting, and then I paint my dream.”Bukan cuma Van Gogh penderita penyakit jiwa dengan prestasi fenomenal. Simak kisah Ikuti pula rangkaian kisah berikut Pertanyaan salah satu indikator perkembangan budaya pada awal kemerdekaan adalah munculnya seniman lukis.lukisan yang dihasilkan para seniman yang tergabung dalam perkumpulan pelukis rakyat pada 1947 mengusung tema tentang.. Melalui siaran berikut anda akan dapat mengetahui lebih sedikit tentang sejarah, ciri-ciri dan kepentingan beberapa Pelukis zaman Renaissance paling berpengaruh pada masa itu, serta karya-karyanya yang paling melambangkan. Indeks1 Pelukis zaman Renaissance2 ciri3 Pelukis Renaissance Roger Van Der Hugo Van der Hieronymus Bosch 1450-1516 Conrad Witz4 Renaissance Massaccio 1401-1428 Paderi Angelico 1400-1455 Piero da Francesca 1420-1491 Sandro Botticelli 144/5-15105 kebangkitan Leonardo da Vinci 1452-1519 Perjamuan Mona Michelangelo 1475-1564 Giorgione 1478-15106 Seniman Renaissance Albrecht Durer 1471-1518 Lucas Cranach 1472-1553 Dalam artikel kami hari ini, kami akan mengenali beberapa pelukis Renaissance yang paling cemerlang dan berpengaruh pada masa itu, di samping mempelajari tentang sejarah dan ciri-ciri tempoh pembaharuan budaya ini yang menandakan tandanya dan meninggalkan sumbangan penting kepada dunia seni. Renaissance dianggap sebagai tempoh pembaharuan budaya, seni, sastera dan saintifik, yang berlaku antara abad keempat belas dan kelima belas di benua Eropah. Kemunculan gerakan ini bukan disebabkan oleh peristiwa tertentu, walaupun abad kelima belas dan keenam belas menyaksikan peristiwa besar, seperti kejatuhan Constantinople, penaklukan Eropah tenggara oleh orang Turki dan penemuan dunia baru. . Boleh dikatakan bahawa Renaissance didasarkan pada perkembangan konsep naturalistik dan saintifik, yang asal-usulnya dapat dilihat seawal abad ke-XNUMX dan berterusan di bawah naturalisme Gothic. Sudah tentu tidak ada permulaan Renaissance yang jelas, namun kebanyakan sarjana bersetuju bahawa tempoh ini mula berkuat kuasa dari saat orang mula menyedari bahawa mereka tidak lagi hidup pada zaman pertengahan. Minatnya sendiri berbeza dan dia lebih sedar tentang dirinya dan prestasi sosiobudayanya. Agak bertentangan dengan apa yang berlaku dengan orang yang hidup pada Zaman Pertengahan yang tidak jelas tentang kewujudan mereka dalam masa yang berbeza dari era klasik kuno. Masa lalu terdiri bagi mereka dari SM dan AD era "hukum" yang sepadan dengan perjanjian lama dan era "Karunia" yang sepadan dengan masa selepas kedatangan Yesus Kristus. Kepentingan Renaissance dalam banyak aspek masyarakat tidak dapat diragui. Ia adalah zaman yang dicirikan terutamanya oleh penemuan dan perubahan. Dalam tempoh ini transformasi besar berlaku sistem Copernican digantikan oleh Ptolemaic dalam Astronomi, feudalisme jatuh, perdagangan meningkat dan kertas, percetakan, kompas marin dan serbuk mesiu telah dicipta. Perlu diingat bahawa berkat mesin cetak beberapa ekspresi seperti seni dapat disebarkan dengan jayanya semasa era Renaissance, sekali gus membantu kemunculan gerakan budaya baru ini. “Tanpa syak lagi, minat yang besar terhadap sifat manusia dan pembaharuan maruah manusia, membolehkan pendamaian manusia dengan ilahi tanpa reaksi bermusuhan, serangan atau persaingan. Ia adalah tempoh yang dicirikan oleh sinkretismenya, diperkukuh oleh kepentingan primordial manusia". ciri Untuk mensintesis unsur seni dan lukisan dalam Renaissance, adalah penting untuk mula menyerlahkan beberapa ciri utama yang menjadi sebahagian daripada tempoh ini Pemerhatian dunia dan perwakilan butirannya, tiga prinsip matematik keseimbangan, keharmonian dan perspektif. Pelbagai kemungkinan bergambar yang ditawarkan oleh teknik lukisan minyak baharu, integrasi seni, perwakilan bogel, potret dan tandatangan karya. Ia adalah semasa Renaissance apabila setiap butiran minimum yang terlibat dalam komposisi lukisan mula diambil kira dengan lebih penting. Pada tahun-tahun itu, semua butiran itu mula mendapat kepentingan dan diketengahkan untuk menjadikannya dikenali sama ada dengan sendirinya atau sebagai sebahagian daripada perlambangan integral. Lukisan itu mempunyai perubahan penting sebelum dan selepas zaman Renaissance. Pada tahun-tahun sebelum Renaissance, salah satu teknik melukis yang paling banyak digunakan ialah lukisan tempera, yang pada asasnya melibatkan penggunaan pigmen warna yang dicampur dengan kuning telur, menghasilkan campuran yang halus, tahan, tidak terlalu homogen dan cepat kering. . Adalah dipercayai bahawa antara orang pertama yang mempromosikan teknik lukisan minyak ialah Jan Van Eyck, namun penting untuk diperhatikan bahawa lukisan minyak telah popular sejak Zaman Pertengahan, terutamanya pada permukaan batu atau logam. Lukisan di atas kanvas adalah cemerlang, dikerjakan dengan cara yang sempurna oleh Flemish. "Campuran yang diperoleh daripada pigmen warna dalam medium likat membolehkan campuran homogen dengan kemungkinan warna yang lebih besar, filem lut sinar dan warna baldu yang tidak diketahui sehingga itu, sekali gus mencapai kesan tiga dimensi yang lebih besar." Dalam tempoh ini, kerja-kerja mahir penting telah dijalankan pada pengendalian fabrik dan pakaian yang tidak dapat dilakukan pada peringkat sebelumnya. Artis juga diberi peluang untuk mengembangkan kreativiti tanpa halangan kepada pembetulan dan penghalusan. Begitu juga, kedalaman dalam atmosfera landskap dicapai dengan lebih ketepatan. Renaissance datang untuk menandakan peristiwa penting yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah seni universal. Ia adalah tepat pada masa ini bahawa pelbagai jenis seni seperti lukisan, seni bina dan arca telah diintegrasikan buat kali pertama. Sebilangan besar artis berjaya mengembangkan kemahiran mereka dengan sempurna dalam setiap cabang seni ini. Sehingga itu, representasi tubuh manusia telah dibentuk sebagai konotasi berdosa, namun sejak kedatangan Renaissance, ia memperoleh pemahaman baru, sehingga ia menjadi manifestasi artis yang paling ketara. Kontur, pergerakan, kekuatan, bentuk, isipadu dan semua kualiti yang membolehkan perwakilan dinamik dan semula jadi dikaji. Dengan cara ini, ia bertujuan untuk mengembalikan kepada manusia kepentingannya yang sah, hilang semasa Zaman Pertengahan dan Kristian, kembali kepada minat yang ditunjukkan oleh orang Yunani dalam peningkatan dan penghargaan setiap butiran figura manusia. Beginilah secara praktikalnya manusia menjadi paksi ekspresi seni. Dengan tubuh manusia menjadi sasaran yang jelas untuk penyebaran artistik, potret itu juga mula mendapat kepentingan yang lebih besar dalam kerjaya artis. Sebelum ini, hanya wajah yang dilukis tanpa kejelasan, tanpa ekspresi, tanpa minat, tetapi kini realitinya berbeza sama sekali dan dengan kebebasan yang lebih besar. Semasa Renaissance, kebangkitan teknik baru yang berkaitan dengan potret dapat dilihat dengan jelas. Kini lukisan yang dibingkai di kawasan ini dicirikan, antara lain, dengan menonjolkan ciri-ciri utama dalam model, perangai mereka, persekitaran mereka dan melampaui kedudukan sosial watak-watak berpangkat tinggi tersebut. Tetapi bukan sahaja potret mempunyai kepentingan yang lebih besar selepas Renaissance, tetapi juga potret diri juga menjadi elemen transendental dalam kehidupan artis, memandangkan artis itu sendiri mengiktiraf nilainya, yang menonjolkan masyarakat yang diwakilinya. Kepentingan yang diperoleh oleh artis begitu besar sehingga karya-karya mula ditandatangani. Mari kita ingat bahawa pada Zaman Pertengahan pencipta karya itu tidak diketahui. Pelukis Renaissance awal Seperti pada zaman lain, Renaissance juga membuktikan tahap "pengeraman", di mana pelukis pertama dengan kecenderungan Renaissance mula memainkan peranan utama. Dalam kes khusus ini, pelopor Renaissance yang diiktiraf oleh ahli sejarah dari sudut pandangan bergambar ialah Giotto. Kemudian muncullah zaman baru yang dikenali di bawah dua nama berbeza Gothic lewat dan Renaissance awal. Pada masa itu artis seni Flemish yang paling terkenal muncul. Yang paling berpengaruh di antara mereka sudah pasti Jan Van Eyck, yang berjaya mengembangkan kemahiran terbaik dalam mengendalikan minyak. Contoh yang jelas ialah karyanya "The Marriage of the Arnolfini" Roger Van Der Weyden Seorang lagi pelukis Renaissance yang paling terkenal pada masa itu ialah Roger Van Der Weyden, yang menumpukan dirinya lebih kepada perincian tafsiran emosi drama Gothic dalam gaya baharu ini dan menonjolkan kemahirannya dalam perincian wajah dan watak yang lebih hebat. dalam ungkapan. Hugo Van der Goes Beliau juga merupakan salah satu watak yang paling penting pada zaman Renaissance. Dia dicirikan oleh keperibadiannya yang bergelora dan kemurungan, yang akhirnya mengambil nyawanya sendiri dan yang boleh dibandingkan dengan cara tertentu dengan Van Gogh. Dia membuat banyak karya, salah satu yang paling penting ialah Portinari triptych. Hieronymus Bosch 1450-1516 Tidak dinafikan, beliau adalah seorang lagi tokoh terhebat Renaissance di Eropah Utara. Dia menonjol terutamanya untuk salah satu karya paling lambangnya yang dijalankan dan yang diletakkan di bawah tajuk "The Garden of Earthly Delights". Ia adalah kerja yang dijalankan dalam format triptych di mana ia mewakili tiga detik keagamaan yang berbeza. di sayap kanan Tuhan mempersembahkan Adam kepada Hawanya yang baru dicipta, di syurga tengah dan di neraka sayap kiri. Conrad Witz Pelukis Jerman ini juga mempunyai detik kemasyhuran semasa Renaissance, terutamanya berkat kemahirannya yang mengagumkan dalam mengendalikan fabrik, menghasilkan kepingan satin berkualiti tinggi yang sangat jelas. Renaissance Itali Dalam Renaissance Itali terdapat juga ramai pelukis dan artis yang berjaya menonjolkan karya mereka Massaccio 1401-1428 Kerjayanya tidak begitu lama, tetapi ia berjaya. Hampir berusia 21 tahun, dia mencapai kemasyhuran, tetapi enam tahun kemudian dia meninggal dunia. Salah satu perkara yang paling mencirikan dia ialah kehebatannya dalam penggambaran lukisan dinding, yang paling berpengaruh ialah Holy Trinity yang ada di Gereja Santa Maria Novella di Florence. Paderi Angelico 1400-1455 Ia boleh dianggap sebagai salah satu pengganti Masaccio yang paling penting. Sepanjang kariernya, beliau dapat menonjolkan diri dalam pelbagai aspek, terutamanya memanusiakan figura, mementingkan cahaya, warna dan butiran terkecil. Piero da Francesca 1420-1491 Terkenal dengan lukisan dindingnya. Dia menonjol kerana persepsinya yang mengagumkan tentang perkadaran matematik. Sandro Botticelli 144/5-1510 Ia menjadi salah satu artis kegemaran doktor dan salah seorang ahlinya menugaskan karya The Birth of Knm, di mana kesan kelegaan rendah dapat dilihat kerana penekanan pada susun atur. kebangkitan lewat Zaman Renaissance lewat juga diwakili oleh artis terkenal yang hebat, antaranya kita boleh menyerlahkan perkara berikut Leonardo da Vinci 1452-1519 Salah seorang artis terhebat pada masa itu. Kejayaannya sebahagiannya disebabkan oleh kemahiran hebat yang ditunjukkannya dalam pelbagai cabang seni tempat dia bekerja. Antara karyanya yang paling penting ialah Adoration of the Magi, yang tidak selesai, walaupun merupakan salah satu karyanya yang paling bercita-cita tinggi dari sudut pandangan artistik. Perjamuan Terakhir Tidak syak lagi, ia adalah karya paling terkenal dan penting dari semua yang dibuat semasa zaman Renaissance. Pada masa ini mural itu terletak di Santa Maria da Gracia di Milan dan dianggap sebagai salah satu karya terbesar pada masa itu, walaupun malangnya kerja itu menunjukkan kemerosotan sejurus selepas selesai, disebabkan oleh fakta bahawa minyak ini tidak melekat dengan baik ke permukaan. dinding. Mona Lisa Da Vinci juga melukis La Monalisa, salah satu lukisannya yang paling terkenal dan lambangnya. Kemasyhuran lukisan ini tidak langsung disebabkan oleh karya, tetapi lebih kepada misteri yang menyelubungi watak ini selama bertahun-tahun. Di sini anda boleh melihat kualiti yang hebat dalam pengendalian psikologi dan personaliti. Michelangelo 1475-1564 Seorang lagi pelukis Renaissance terhebat. Salah satu karyanya yang paling lambang ialah di Kapel Sistina di Rom; kerja yang mengambil masa kira-kira empat tahun untuk disiapkan. Giorgione 1478-1510 Salah satu perkara yang paling menonjolkan artis ini ialah minatnya untuk mengetengahkan landskap sebagai tema utama lukisannya. Antara karya beliau yang paling melambangkan ialah "El Baranal", yang memperkatakan tema pagan yang pasti, di bawah nada hangat dan lembut yang kontras dengan ton terang dan bentuk figura manusia yang ditentukan. Seniman Renaissance Utara Renaissance Utara juga mempunyai artis yang cemerlang, antaranya kita boleh menamakan yang berikut Albrecht Durer 1471-1518 Dia dikenali sebagai artis Renaissance paling ramai daripada semua artis Renaissance, kerana dia adalah orang pertama yang menunjukkan daya tarikannya dengan imejnya sendiri, mewakilinya sejak dia baru berusia 13 tahun. Lucas Cranach 1472-1553 Artis ini menonjol kerana menunjukkan fantasi yang hebat dalam karyanya, manakala figura manusianya tidak mempunyai sensitiviti anatomi. Dalam tempoh ini artis hebat lain juga menonjol, seperti Albrecht Altdorf 1480-1538 Baldung Grien 1484/5-1545 Ia juga penting untuk menyebut beberapa artis Mannerism yang paling terkenal dari Rom dan Florence, termasuk Rosso Fiorentino 1495-1540 Pontormus 1494 -1556/7 Parmigianino 1503-1540 Agnolo Bronzino 1503-1572 Giorgio Vasari 1511-1574. Anda juga mungkin berminat dengan artikel berikut lukisan mesir Karya Cezanne Tamara Lempicka Kandungan artikel mematuhi prinsip kami etika editorial. Untuk melaporkan ralat, klik di sini. Dia adalah salah satu seniman yang tidak perlu Anda baca atau kaji, sebagai pelukis dia langsung mempengaruhi Anda," jelasnya. "Ketika Caravaggio melukis, orang bukannya ke gereja untukSegala sesuatu yang berhubungan dengan modern selalu diasosiasikan dengan Barat Eropa atau Amerika. Oleh karena itu, sebutan seni rupa Indonesia modern tidak bisa dilepaskan dari tradisi berkesenian di Eropa. Persentuhan seni Indonesia dengan seni modern telah berjalan lama dan mendalam sehingga secara langsung atau tidak langsung telah menimbulkan hubungan atau kontak budaya. Salah satu bentuk hubungan atau kontak budaya ini berlangsung melalui kolonialisasi penjajahan.Seni rupa modern di Eropa diproklamirkan sejak munculnya aliran post impresionisme awal abad ke-18. Saat itu ruang kebebasan untuk mencipta karya seni terbuka lebar yang diawali dengan tumbuhnya sikap individualistis dalam berkarya. Sikap individualistis semakin kokoh dengan makin maraknya eksperimen-eksperimen kaum seniman, baik dari masalah bahan, teknik, maupun pengungkapan ekspresi berkesenian seni kolektif Indonesia dan seni modern Eropa berjalan melalui pelukis-pelukis Eropa yang datang ke Indonesia. Persentuhan itu secara perlahan namun pasti telah menggugah individu-individu tertentu untuk membuka lembaran baru dalam berkesenian, yakni seni rupa baru. Pada zaman seni rupa Indonesia baru ini, terjadi beberapa perkembangan seperti Masa Raden Saleh Perintisan Pada pertengahan abad ke-19, dunia seni lukis atau seni gambar senimanseniman Indonesia masih mengacu pada gaya tradisional yang berkembang di daerah-daerah. Sebagian besar karya seni tersebut menyimpan potensi dekoratif. Misalnya, lukisan di Bali dan Jawa serta ornamen di Toraja dan Kalimantan. Sebagian ahli memandang Raden Saleh Syarif Bustaman 1807–1880 sebagai perintis seni lukis modern Indonesia. Ungkapan ini tidak berlebihan mengingat Raden Saleh merupakan orang Indonesia pertama yang mendapat bimbingan melukis secara khusus dari pelukis-pelukis bergaya naturalis dan realis keturunan Belgia yang pernah tinggal di Indonesia, yakni Payen. Atas rekomendasi Payen dan didukung oleh C. Reinwart, Raden Saleh berkesempatan belajar ke Eropa. Pada masa itu, belajar ke Eropa masih tergolong langka bagi kebanyakan penduduk Indonesia. Namun, karena Raden Saleh dipandang mempunyai bakat besar dan masih keturunan bangsawan maka keberangkatannya ke Eropa tak ada yang bisa menghalangi. Ia menjadi orang Indonesia pertama yang belajar seni rupa ke luar negeri. Di Eropa, Raden Saleh mendapat bimbingan dari pelukis potret terkemuka, Cornellius Krusemen dan pelukis pemandangan alam, Andreas Saleh sempat belajar di beberapa negara lainnya seperti Jerman. Di sana, ia bertemu dengan pelukis-pelukis potret lainnya. Ia juga sempat berkunjung ke Aljazair untuk mengadakan studi banding dan bertemu serta menjalin persahabatan dengan pelukis setempat, Horace Vernet. Setelah itu, ia berkunjung ke Prancis. Saat itu, di Prancis sedang berkembang aliran dari dua puluh tahun lamanya Raden Saleh berada di Eropa. Pada 1851 ia menyempatkan pulang ke Indonesia karena ia merasa rindu pada kampung halamannya. Tak berapa lama kemudian ia kembali lagi ke Eropa, dan pada 1879 ia menetapkan untuk pulang ke Indonesia dan selanjutnya bermukim di Bogor. Setahun kemudian, tepatnya 23 April 1880, beliau wafat di Bondongan, perjalanan hidupnya, dapat dikatakan bahwa Raden Saleh lebih lama tinggal di Eropa daripada di Indonesia. Karena itu wajar jika karya lukisnya hingga kini lebih banyak tersimpan di Eropa. Sekalipun demikian, emosinya yang romantis tentang Indonesia tidak pupus oleh kehidupan Eropa. Ia tetap menghasilkan karya-karya yang menunjukkan sikap nasionalisme karena saat itu Indonesia dalam masa penjajahan. Para ahli seni rupa memandang karya Raden Saleh secara tersirat memuat pesan kebangsaan yang tersembunyi seperti tampak dalam karyanya yang bertajuk Antara Hidup dan Mati. Karya ini memperlihatkan pertarungan antara seekor Banteng simbol keperkasaan dan kekuatan bangsa Indonesia dan dua ekor Singa simbol kerakusan dan ketamakan penjajah. Demikian pula lukisan Penangkapan monumental Raden Saleh yang tercatat antara lain Perkelahian dengan Binatang Buas, Hutan Terbakar, Banjir, Harimau dan Mangsanya, dan Merapi yang Meletus. Adapun lukisan potret yang pernah dibuatnya antara lain potret Sultan Hamengkubuwono VIII, potret seorang tua menghadap buku dan globe, potret putri-putri de Jonge, potret Hentzepeter, potret R. P. Bonington, dan potret Keluarga Raden Saleh. Hal tersebut merupakan sebuah contoh dari usaha pemerintah kolonial Belanda untuk mengasimilasikan masyarakat Jawa dengan budaya Masa Indonesia Jelita Mooi Indie Seni rupa Indonesia sejak meninggalnya Raden Saleh sempat mengalami masa kekosongan. Kehidupan penjajahan dan feodalisme yang sudah mengakar tidak memungkinkan Raden Saleh melakukan pengkaderan seni lukis. Pada awal abad ke-20, munculnya Abdullah Suryosubroto yang juga keturunan bangsawan Solo, bukan untuk melanjutkan gaya melukis Raden Saleh. Pada awalnya, Abdullah ke Eropa bermaksud mempelajari ilmu kedokteran. Namun, niat itu berubah karena ketertarikannya terhadap dunia seni lukis yang kemudian mengantarkannya menjadi mahasiswa pada salah satu akademi kesenian di dari Eropa, Abdullah 1878–1941 bermukim di Bandung dan kemudian mengembangkan gaya melukis sendiri, yang kemudian dikenal dengan sebutan Indonesia Jelita Mooi Indie. Gaya ini menekankan pada keelokan dan suasana kehidupan bangsa Indonesia dengan alamnya yang subur dan masyarakatnya yang tentram. Pemandangan alam merupakan objek lukisan yang sangat dominan. Apa saja yang indah dan romantis terlihat menyenangkan, tenang, dan damai. Lukisan-lukisan itu hanya membawa satu makna, yaitu Indies yang molek’ bagi orang asing dan para pohon kelapa, dan sawah adalah objek-objek yang dituangkan dalam karya seni oleh para seniman. Demikian juga lukisan wanita-wanitanya yang elok nan cantik. Pelukis pribumi lainnya yang gemar dengan gaya ini adalah Wakidi, M. Pirngadie, Basuki Abdullah, dan sebelum gaya ini dikembangkan Abdullah telah hadir pelukispelukis asing yang sengaja diundang oleh pemerintah Kolonial Belanda untuk bekerja sebagai pelukis pesanan. Pelukis-pelukis tersebut antara lain W. G. HoĤer Belanda, R. Locatelli Italia, Le Mayeur Belanda, Roland Strasser Swiss, E. Dezentje Belanda, dan Rudolf Bonnet Belanda.3 Masa Cita Nasional Gaya melukis Mooi Indie tidak terlepas dari kaca mata orang Barat yang memandang bahwa alam Indonesia adalah surga. Padahal pada kenyataannya kehidupan rakyat Indonesia itu penuh dengan kemelut, kemelaratan, tekanan, dan berbagai penderitaan hidup lainnya. Kondisi inilah yang memunculkan kelompok pelukis yang memiliki empati tinggi terhadap kemelaratan rakyat jelata sebagai penolakan dari gerakan sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat kebanyakan pelukis yang bergabung dengan kelompok ini berasal dari kalangan rakyat sehingga mereka merasakan penderitaan dan kepahitan hidup rakyat terjajah. S. Sudjojono 1913–1986 sebagai penggerak kelompok ini sama sekali tidak pernah belajar seni rupa ke Eropa. Pelukis-pelukis yang tergabung ke dalam kelompok ini antara lain Agus Djaya Suminta, L. Sutioso, Rameli, Abdul Salam, OĴo Jaya, S. Sudiarjo, Emiria Sunassa, Saptarita Latif, Herbert Hutagalung, S. Tutur, Hendro Jasmara, dan memperkokoh gerakan dan menyamakan persepsi, kelompok ini kemudian membentuk Perkumpulan Ahli Gambar Indonesia PERSAGI pada 1938 di Jakarta. Karena tujuan utamanya adalah menggalang solidaritas nasional antarseniman lokal dalam mengembangkan seni lukis yang bercorak Indonesia asli, mereka senantiasa membuat sketsa-sketsa tentang corak kehidupan masyarakat saat itu di berbagai masa ini, S. Sudjojono berhasil menciptakan karya monumental, seperti Di Depan Kelambu Terbuka, Cap Gomeh, Jongkatan, Mainan Anak-Anak Sunter, Sayang Saya Bukan Anjing, serta Nyekar dan Bunga Kamboja. Agus Djaya Suminta menghasilkan karya Bharata Yudha, Arjuna Wiwaha, Dalam Taman Nirwana dan Suara Suling di Malam Hari. Sementara itu, OĴo Jaya melahirkan karya Penggodaan dan Wanita Masa Pendudukan Jepang Masa imperialisme di Indonesia belum berakhir meskipun Belanda harus angkat kaki dari bumi Indonesia. Hal itu karena Indonesia mengalami penjajahan Jepang 1942–1945. Pada zaman pendudukan Jepang, tepatnya pada 1942, PERSAGI dipaksa bubar. Seniman yang lahir dari kalangan grass root akar rumput, yakni masyarakat bawah, jumlahnya semakin banyak. Sementara itu, tentara pendudukan Jepang yang berkuasa saat itu sangat jeli melihat perkembangan kesenian Indonesia. Pada 1945, mereka mendirikan sebuah lembaga dengan nama Jepang Keimin Bunka Shidoso Pusat Kebudayaan yang pengajarnya merupakan mantan anggota PERSAGI seperti Agus Djaya Suminta dan S. Sudjojono. Mereka yang menyediakan sarana untuk kegiatan masa ini, sekalipun kehidupan perekonomian masyarakat Indonesia serba kekurangan, namun kehidupan berkesenian tampak berkobar-kobar. Para pelukis pun mendapat angin segar dari tentara pendudukan Jepang. Angin segar ini dimanfaatkan oleh para pelukis Indonesia untuk melakukan pameran. Tujuannya di samping memamerkan karya-karya pelukis lokal, juga sebagai ajang penyebaran rasa kebangsaan kepada masyarakat luas. Pelukis yang turut serta memamerkan karya lukisnya ialah Basuki Abdullah, Affandi, Kartono Yudhokusumo, Nyoman Ngedon, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, dan OĴo sisi lain, perubahan sosial politik terus bergulir dan semakin mempertebal jiwa nasionalisme rakyat. Sebagai wadah tempat penampungan aspirasi rakyat, dibentuklah lembaga yang berupaya mempersiapkan segala sesuatu hal yang mungkin terjadi. Lembaga itu didirikan oleh Ir. Soekarno, Manshur, dan Ki Hajar Dewantara dengan nama Poesat Tenaga Rakjat atau POETRA. Salah satu bidang yang dikelola lembaga ini adalah seni lukis. Dengan demikian, seni lukis pun memiliki peran aktif dalam menyebarkan jiwa nasionalisme. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa seni lukis memiliki andil besar dalam mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia. Para pelukis yang pernah aktif dalam lembaga POETRA adalah para pelukis dari berbagai aliran seperti S. Sudjojono, Affandi, Hendra Gunawan, Sudarso, Barli Sasmita dan Masa Sesudah Kemerdekaan Keadaan negara setelah proklamasi kemerdekaan 1945 tidak menghentikan aktivitas kesenian. Saat itu seni lukis dijadikan media untuk berjuang. Perkembangan seni lukis di Indonesia menunjukkan kemajuan yang pesat karena seni lukis telah menyatu dengan semangat perjuangan kemerdekaan bangsa. Jiwa kepahlawanan ini dibuktikan dalam bentuk poster-poster perjuangan dan lukisan sketsa di tengahtengah pertempuran. Salah seorang pelukis yang pernah melakukan hal itu ialah Djajengasmoro bersama kelompok Pelukis pusat pemerintahan ke Yogyakarta pada 1946 diikuti dengan hijrahnya para pelukis. Kota Yogyakarta pun menjadi pusat para pelukis. Pada 1946 di Yogyakarta, Affandi, Rusli, Hendra Gunawan, dan Harijadi membentuk perkumpulan Seni Rupa Masyarakat. Setahun kemudian, yaitu pada 1947 mereka bergabung dengan perkumpulan Seniman Indonesia Muda SIM yang dibentuk pada 1946 di Madiun dengan pelopor kegiatan SIM berpindah dari Madiun ke Surakarta dan kemudian berpindah lagi ke Yogyakarta. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi keadaan yang masih sering bergolak. Di Yogyakarta, anggota SIM menerbitkan majalah bernama Seniman. Melalui majalah, disebarkan berbagai ajakan kepada para seniman berbakat agar bergabung sehingga anggotanya terus bertambah. Beberapa orang yang bergabung di antaranya Suromo, Surono, Abdul Salam, Sudibyo, dan Trisno Sumarjo. Namun, pertentangan internal di antara pengurus membuat Affandi dan Hendra Gunawan keluar dari SIM. Kemudian, mereka membentuk kelompok Peloekis Rakjat yang di dalamnya terdapat Soedarso, Kusnadi, Sasongko, Dullah, Trubus, Sumitro, Sudoardjo, dan Masa Pendidikan Formal Pada 1949, R. J. Katamsi dengan beberapa seniman anggota SIM, Pelukis Rakjat, POETRA, dan Budayan Taman Siswa merintis akademi Seni Rupa Indonesia ASRI yang kini berubah menjadi ISI. Tujuan didirikannya akademi ini adalah untuk mencetak calon-calon seniman. Para tokoh ASRI antara lain S. Soedjojono, Hendra Gunawan, Djajengasmoro, Kusnadi, dan itu, di Bandung pada 1950-an berdiri pula Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar yang dipelopori oleh Syafe’i Soemardja. Ia dibantu oleh Mochtar Apin, Ahmad Sadali, Sudjoko, dan Edi Karta Subarna. Sejak 1959, lembaga ini berubah nama menjadi jurusan Seni Rupa pada Institut Teknologi Bandung ITB.Pada 1964, berdiri pula jurusan Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung saat ini bernama Universitas Pendidikan Indonesia yang dipelopori oleh Barli, Karmas, Popo Iskandar, Radiosuto, dan Wiyoso Yudoseputo. Sebagian alumni Jurusan Seni Rupa IKIP Bandung yang menekuni seni lukis adalah seniman Oho Garha, Nana Banna, Hidayat, Dadang MA, dan Hardiman. Beberapa tahun kemudian dibuka jurusan seni rupa di IKIP lainnya di seluruh Masa Seni Lukis Baru di Indonesia Sejalan dengan perkembangan teknologi dan masyarakat yang mulai maju, sekitar 1974 lahirlah kelompok seniman muda di berbagai daerah. Para seniman muda yang tergabung dalam gerakan ini antara lain Jim Supangkat, S. Prinka, Satyagraha, F. X. Harsono, Dede Eri Supria, dan Munni Ardi. Mereka menampilkan corak baru dalam penggarapan karyanya. Pameran perdana karya mereka yang diadakan di Taman Ismail Marzuki TIM Jakarta banyak mengundang perhatian masyarakat. Karya-karya para seniman muda yang kebanyakan masih kuliah itu didasari oleh alasan-alasan sebagai berikut. Membongkar peristilahan seniman sebagai atribut yang hanya dilekatkan pada kalangan akademis saja, sementara masyarakat kecil yang bergiat dalam kesenian tidak mendapat tempat yang semestinya. Menggugat batasan-batasan seni yang sudah lama dipancangkan oleh seniman tua. Ini berarti menghindari adanya pembingkaian seni dalam satu kaca mata. Berusaha menciptakan sesuatu yang baru dengan berbagai media, konsep berkarya, dan lain-lain. Penciptaan karya seni tersebut tidak terkecuali seni yang diterapkan pada hal yang dipandang sakral.Dilansirdari Encyclopedia Britannica, salah satu seniman yang dipenjara pada masa pemerintahan orde baru karena musik adalah iwan fals. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Salah Satu faktor dalam negeri yang mempercepat munculnya nasionalisme indonesia adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Lukisan dinding yang menggambarkan Perempuan Mykenai Dari sumber-sumber tertutlis, diketahui bahwa orang Yunani mulai melukis sejak Zaman Perunggu hingga penaklukan oleh Romawi dan bahkan terus setelah itu. Akan tetapi, sebagian besar lukisan Yunani kuno telah hilang atau hancur. Yang aneh adalah bahwa pada masa kini ada lebih banyak lukisan dari periode yang lebih lama daripada lukisan dari periode yang lebih baru. Ini karena beberapa lukisan Zaman perunggu terkubur oleh letusan gunung berapi misalnya di Pompeii dan yang lainnya terkubur akibat gempa bumi, sehingga lukisan-lukisan itu tidak hancur dan dapat ditemukan kembali. Sedikit dari lukisan dari periode yang lebih baru ditemukan pada dinding makam di bawah tanah, yang membuat lukisan-lukisan ini tidak hancur. Lukisan-lukisan terawal dibuat oleh kebudayaan Minos di pulau Kreta. Orang-orang Minos menghiasi istana para penguasa mereka dengan lukisan. Lukisan orang Minos tidak digantung di dinding, melainkan langsung dilukis pada dinding. Lukisan jenis ini disebut juga fresko. Peradaban Minos sendiri diperkirakan berlangsung pada 1700 SM hingga 1400 SM. Suatu ketika, bangsa Mykenai menyerang orang-orang Minos. Mereka menghancurkan istana-istana Minos sehingga lukisan-lukisan di sana terkubur oleh reruntuhan istana, namun sejumlah lukisan berhasil selamat. Lukisan-lukisan lainnya, yang berasal dari masa yang sama, ditemukan di pulau Thera disebut juga Santorini, yang terletak di tengah-tengah Laut Aigeia di antara pulau Kreta dan Yunani. Kota utama di Thera, yaitu Akrotiri, terkubur akibat letusan gunung berapi. Ada perdebatan mengenai kapan letusan itu terjadi, salah satu perkiraan waktunya adalah sekitar 1600 SM. Lukisan-lukisan di Akrotiri menunjukkan gambar-gambar bentang alam dan tumbuhan, yang juga banyak dilukis oleh orang Kreta. Mungkin orang Akrotiri mengagumi orang-orang Kreta, yang ketika itu sangat berpengaruh, dan ingin meniru seni di Kreta. Selain di pulau-pulau di Laut Aigeia, lukisa Yunani kuno juga ditemukan di istana para raja Mykenai di Yunani daratan. Berikut ini adalah pembagian periode lukisan Yunani kuno Zaman Perunggu Zaman Klasik l • b • s Seni Yunani KunoArsitekturSejarah Zaman Batu • Zaman Perunggu Awal • Zaman Perunggu Akhir • Arkaik • Klasik • HellenistikGaya dan Aspek Flutasi • Pedimen • Triglif dan Metope • Doria • Ionia • Korinthos • TetrastoonBangunan penting Parthenon • TeaterPatung Zaman Batu • Zaman Perunggu • Zaman Kegelapan • Arkaik • Severe • Klasik • HellenistikTembikar Zaman Batu • Zaman Perunggu Awal • Zaman Perunggu Akhir • Sub-Mykenai • Geometris • Figur Hitam Exekias • Figur Merah Pelukis BerlinLukisan Zaman Perunggu • Zaman KlasikLain-lain Musik
Salahsatu seniman yang melukis badak dengan proporsi tepat adalah Albrecht Durer (1471 - 1528). Lelaki asal Jerman itu seorang pelukis, juru gambar, dan penulis yang brilian. Pada 1515 Durer berkesempatan melukis badak, yang begitu eksotis untuk ukuran orang Eropa. Lukisan badaknya begitu sohor sehingga menjadi inspirasi karya seniman lainnya.
– Dalam sejarah Eropa, Renaissance adalah periode kelahiran kembali atau peralihan dari Abad Pertengahan menuju zaman modern. Periode Renaissance berlangsung sejak abad ke-14 hingga abad ke-17. Pada masa ini, telah lahir cukup banyak pemikir, penulis, negarawan, ilmuwan, dan seniman sebab itu, Zaman Renaissance cukup banyak meninggalkan warisan-warisan bersejarah, termasuk lukisan. Ciri-ciri lukisan Renaissance adalah Menerapkan prinsip perspektif Naturalisme Melukis peristiwa-peristiwa dari kitab suci Baca juga Zaman Renaisans, Kelahiran Kembali Peradaban dan Kebudayaan Eropa Menerapkan prinsip perspektif Salah satu teknik atau prinsip dalam melukis adalah perspektif, yang merupakan prinsip menggambar sesuai dengan obyek yang karya seni yang diciptakan diusahakan realistis dan natural, karena para seniman berusaha menggambarkan orang atau obyek tertentu agar sesuai dengan aslinya. Menurut salah seorang pelukis ternama, yaitu Leonardo da Vinci, prinsip perspektif terbagi ke dalam tiga aspek, yaitu Ketika posisi obyek semakin jauh dari subjek, maka kenampakan obyek itu semakin berkurang. Namun jika posisinya semakin dekat dari penglihatan, maka garis obyek akan semakin terlihat jelas. Jika obyek dilihat dari jarak jauh, maka kemungkinan ukurannya akan terlihat semakin kecil. Perubahan warna dari obyek atau gambar biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan jarak pandang dari obyek yang awalnya dekat berubah menjadi lebih jauh. Baca juga Faktor Pendorong Kemunculan Zaman Renaissance Naturalisme Naturalisme merupakan salah satu ciri dari lukisan Renaissance yang dianggap dapat mengubah pandangan dan teknik terhadap seni lukis di dunia. Pasalnya, pada masa ini, muncul sebuah gambar anatomi dan lukisan. Salah satu pelukis terkenal pada zaman Renaissance, yaitu Leonardo da Vinci mempelopori gerakan lukis baru ini.1 RADEN SALEH ( Semarang 1807 - 1880 ) Salah satu Pelukis Maestro Legendaris Indonesia pada era sebelum kemerdekaan, saat Indonesia masih dijajah Belanda. Raden Saleh merupakan salah satu Pelukis Maestro Indonesia yang diakui sebagai Pelukis kelas Dunia. Karya-karya lukisanya merupakan saksi sejarah, banyak menceritakan tentang situasi pada Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini. Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah “kerakyatan”. Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi. Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi. Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep conceptual art “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi. Aliran seni lukis Surrealisme Lukisan aliran surrealisme ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi dan sebenarnya bentuk dari gudang fikiran bawah sadar manusia. Pelukis berusaha untuk membebaskan fikirannya dari bentuk fikiran logis kemudian menuangkan setiap bagian dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu, yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Salah satu tokoh yang populer dalam aliran ini adalah Salvador Dali Kubisme Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso. Romantisme Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan. Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh. Plural painting Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING. Artinya, untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat multi-etnis, multi-teknik, atau multi-style.. Aliran lain Ekspresionisme Dadaisme Fauvisme Neo-Impresionisme Realisme Naturalisme De Stijl Abstraksi Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat ini berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Abstraksi disebut juga sebagai salah satu aliran yang terdapat di dalam seni lukis. RembrandtHarmenszoon van Rijn adalah pelukis Belanda yang merupakan salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa. Kontribusinya yang besar terhadap seni rupa terjadi pada era keemasan Belanda. beberapa karyanya yang terkenal antara lain An Artist in His Studio (The Museum of Fine Arts, Boston, Massachusetts), dan The Raising of Lazarus Senilukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke Gjx2.